Taekwondo yang kita kenal sekarang ,
mempunyai sejarah yang sangat panjang seiring dengan perjalanan sejarah Negara Korea , dimana beladiri ini berasal. Sebutan Taekwondo sendiri baru dikenal
sejak tahun 1954, merupakan modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri
tradisional Korea.
Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dpt dibagi
dalam 4 kurun waktu, yaitu :
Pada Masa Kuno, Masa Pertengahan , Masa Modern dan Masa Sekarang.
1.
Pada Masa Kuno
Asal Mula Taekwondo
Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan
hidupnya, hal ini secara disengaja maupun tidak akan memacu aktivitas fisiknya
sepanjang waktu. Manusia dalam tumbuh dan berkembang tidak dapat lepas dari
kegiatan / gerakan fisiknya , tanpa menghiraukan waktu dan tempat. Pada masa
kuno manusia tidak punya pikiran lain untuk mempertahankan dirinya kecuali
dengan tangan kosong, hal ini secara alamiah mengembangkan teknik - teknik
bertarung dengan tangan kosong. Pada saat kemampuan bertarung secara tangan
kosong dikembangkan sebagai suatu cara untuk menyerang dan bertahan, digunakan
pula untuk membangun kekuatan fisik seseorang, bahkan dijadikan pertunjukan
dalam acara ritual. Manusia mempelajari teknik - teknik bertarung didapat dari
pengalaman nya melawan musuh - musuhnya. Inilah yang diyakini menjadi dasar
seni beladiri Taekwondo yang kita kenal sekarang, dimana pada masa lampau
dikenal sebagai 'Subak" , "Taekkyon", " Takkyon" ,
maupun beberapa nama lainnya. Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea , ada 3
suku bangsa / kerajaan yang mempertunjukan kontes seni beladiri pada acara
ritualnya. Ketiga kerajaan ini saling bersaing satu sama lain, ketiganya adalah
Koguryo, Paekje dan Silla, semuanya melatih para ksatria untuk dijadikan salah
satu kekuatan negara, bahkan para ksatria yang tergabung dalam militer saat
itu, menjadi warga negara yang mempunyai kedudukan yang sangat terpandang.
Menurut catatan , kelompok ksatria muda yang terorganisir seperti "
Hwarangdo" di Silla dan "Chouisonin " di Koguryo, semuanya
menjadikan latihan seni beladiri sebagai salah satu subyek penting yang harus
dipelajari. Sebuah buku tentang seni beladiri yang disebut " Muye Dobo
Tongji " menyebutkan : " ( Taekwondo) Seni pertarungan tangan kosong adalah
dasar dari seni beladiri , yang membangun kekuatan dengan melatih tangan dan
kaki hingga menyatu dengan tubuh agar dapat bergerak bebas leluasa, sehingga
dapat digunakan saat menghadapi situasi yang kritis, berarti ( Taekwondo )
dapat digunakan setiap saat ".
o Koguryo's 'sonbae' dan
Taekkyon
Koguryo yang berdiri pada 57 tahun seblem masehi di semenanjung Korea bagian
utara, membentuk kesatuan para ksatria tangguh yang disebut 'Sonbae', yang
artinya laki - laki yang bersifat baik dan tak pernah takut dalam bertarung /
perang . Dalam buku sejarah disebutkan bahwa saat Dinasti Chosun Kuno
memerintah , tanggal 10 Maret setiap tahunnya pada hari raya Koguryo,
masyarakat merayakan nya dengan acara - acara kontes tarian pedang, memanah,
subak ( Taekkyon ) dan sebagainya. Kontes Subak ( Taekyon ) sebutan untuk Seni
beladiri Taekwondo pada masa itu adalah salah satu kegiatan yang sangat
populer. Penemuan beberapa lukisan dinding makam pada masa Koguryo, yang
menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon ( Taekwondo ),
membuktikan bahwa seni beladiri yang sekarang kita kenal sebagai Taekwondo
telah dipraktekan sejak 2000 tahun yang lalu di Semenanjung Korea.
o Shilla's 'Hwarang" dan
Taekkyon
Kerajaan Shilla berdiri pada tahun 57 sebelum masehi di tenggara semenanjung
Korea, secara geografis tidak terancam dari luar, tetapi dengan berdirinya
Kerajaan Pakje disisi barat dan awal serbuan dari Koguryo dari utara maka
Kerjaan Shilla mempersenjatai diri dengan meningkatkan dengan kemampuan seni
beladiri yang berkembang saat itu. " Hwarangdo" adalah tipe beladiri
dari Shilla yang merupakan asimilasi dari sistem beladiri " Sonbae "
dari Koguryo. Anggota - anggota Hwarang berlatih keras dengan semboyannya yang
terkenal yaitu bakti kepada orang tua, setia pada negara & bangsa, pantang
mundur dlm perang. Kim Yu Sin dan Kim Chun Chu adalah orang - orang yang
memberikan sumbangan besar bagi penyatuan 3 kerajaan di Semennajung Korea.
Dalam catatan peristiwa dari Chosun melukiskan kehidupan para Hwarang , sebutan
bagi para ksatria yang mempelajari Hwarangdo, para hwarang diseleksi oleh
kerajaan , dan setelahnya mereka hidup dan berkumpul dalam kelompok menurut
yang mereka pelajari, seperti Subak ( bentuk dari Taekwondo kuno ), bermain
pedang, berkuda dan bermain " Sirum" / gulat gaya Korea. Diwaktu
damai, hwarang bekerja melayani masyarakat, membantu keadaan darurat dan
membangun jalan & benteng, siap mengorbankan hidupnya saat berperang.
Hwarang sangat dipengaruhi oleh disiplin agama Budha, dapat dilihat di Kyonju
Museum sangat jelas ditunjukan bahwa seni beladiri ini dipraktekan di kuil -
kuil, digambarkan dengan adegan laki - laki yang tampak kuat dalam sikap
menyerang dan bertahan dengan tangan kosong. Sikap yang ditampilkan sangat
menarik adalah sikap Kumgang Yoksa yang sama dengan sikap pada beladiri
Taekwondo sekarang . Ini membuktikan bahwa pada masa kerajaan Shilla "
Subak" dan "Taekkyon" tampak / muncul bersamaan , dan keduanya
menandakan bahwa teknik - teknik tangan dan kaki tersebut dipakai dalam
Taekwondo sekarang ini.
o Taekkyon dari Koguryo ke
Shilla
Seni bela diri Taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata tertulis juga di
Shilla, dibuktikan dengan : i. "Hwarang " ( Sonrang ) di Shilla
mempunyai arti kata yang sama dengan "Sonbae" di Koguryo jika ditinjau
dari sudut etymology. ii. Keduanya memiliki sistem organisasi dan hirarki yang
sama. iii. Menurut catatan sejarah, Sonbae di Koguryo digunakan dalam kompetisi
Taekkyon saat perayaan nasional, hwarang di Shilla juga memainkan Taekkyon (
Subak,dokkyoni, atau taekkoni ) dalam perayaan seperti "palkwanhoe"
dan "hankawi", hal ini menunjukkan perkembangan secara sistematis
teknik beladiri kuno ke Taekkyon / Sonbae yang menjadi dasar seni beladiri di
Korea sekitar 200 tahun sesudah masehi. Mulai abad ke 4 sesudah masehi seni
beladiri ini makin memasyarakat dan berkembang melalui sekolah / perguruan seni
beladiri dengan berbagai kelompok teknik tangan kosong dan kaki.
2. Masa Pertengahan
Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan Semenanjung
Korea setelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan merupakan mata
ujian penting untuk seleksi ketentaraan. Teknik Taekkyon tumbuh menjadi senjata
yang efektif untuk membunuh. Pada permulaan Dinasti Koryo, kemampuan beladiri
menjadi kualifikasi untuk merekrut personel ketentaraan sebab kerajaan
membutuhkan kemampuan pertahanan yang kuat setelah penaklukan seluruh
semenanjung Korea. Kemampuan dalam beladiri Taekkyon sangat menentukan pangkat
seseorang dalam ketentaraan. Raja - raja pada dinasti Koryo sangat tertarik
pada kontes Taekkyon yang disebut "Subakhui", yang populer juga
dimasyarakat dan dijadikan ajang perekrutan tentara. Namun pada akhir
pemerintahan Dinasti Koryo ketika penggunaan senjata api mulai dikenal ,
membuat dukungan terhadap kemajuan beladiri berkurang jauh.
3.
Masa Modern
Pada masa modern Korea , saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun 1392 sampai
1910, Kerajaan Korea dan Jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui
dan Taekkyon, sebutan Taekwondo pada saat itu mengalami kemunduran dan tidak
mendapat dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata
api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius , lebih mementingkan
kegiatan kebudayaan daripada seni beladiri. Kemudian , saat raja Jungjo setelah
invasi oleh Jepang pada tahun 1952, pemerintah kerajaan membangun kembali
pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni
beladiri. Seputar periode ini, terbit sebuah buku tentang ilustrasi seni bela
diri yang diber judul Muyedobo - Tonji, yang memuat gambar - gambar dan
ilustrasi yang mirip / menyerupai bentuk / sikap ( Poomse ) dan Gerakan Dasar (
Basic Movement ) Taekwondo sekarang, namun tentunya hal ini tak dapat
diperbandingkan begitu saja dengan Taekwondo saat ini yang telah dimodernisasi
dengan penelitian yang berdasarkan ilmu pengetahuan modern ( Scientific
Studies). Akan tetapi , saat penjajahan Jepang semua kesenian rakyat dilarang
termasuk Taekkyon, untuk menekan rakyat Korea. Seni beladiri Taekkyon hanya diajarkan
secara sembunyi oleh para master beladiri sampai masa kemerdekaan pada tahun
1945.
4.
Masa Sekarang
Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang
kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan
sekolah / perguruan beladiri . Dengan meningkatnya populasi dan hubungan
kerjasama yang baik antar perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan
berbagai nama seni beladiri mereka dengan sebutan : Tae Kwon Do, pada tahun
1954. Pada 16 September 1961 sempat berubah menjadi Taesoodo namun kembali
menjadi Taekwondo dengan organisasi nasionalnya bernama Korea Taekwondo
Association ( KTA ) pada tanggal 5 Agustus 1965, dan menjadi anggota Korean
Sport Council. Pada era tahun 1965 sampai 1970 an , KTA banyak menyelenggarakan
berbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk berbagai kalangan pada skala
nasional. Taekwondo berkembang dan menyebar dipelbagai kalangan, hingga diakui
sebagai disiplin / program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea , menjadi
olahraga wajib bagi tentara dan polisi. Tentara Korea yang berpartisipasi dalam
perang Vietnam dibekali keahlian Taekwondo, pada saat itulah Taekwondo
mendapatkan perhatian besar dari dunia. Nilai lebih ini menjadikan Taekwondo
dinyatakan sebagai olahraga nasional Korea. Pada tahun 1972, Kukkiwon
didirikan, sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi
pengembangan Taekwondo keseluruh dunia. Kejuaran dunia Taekwondo yang pertama
diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won,Seoul ,Korea Selatan, sampai saat ini
kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Disamping itu , untuk
meningkatkan kualitas Instruktur Taekwondo diseluruh dunia, Kukkiwon membuka
Taekwondo Academy, yang mulai tahun 1998 telah membuka Program pelatihannya bagi
Instruktur Taekwondo dari seluruh dunia.
Kuk Ki Won, sebagai markas besar
Taekwondo Dunia, disinilah pusat penelitian dan pengembangan Taekwondo,
Pelatihan para Instruktur , sekretariat promosi ujian tingkat internasional.
Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation ( WTF ) didirikan, dan
sekarang telah mempunyai 156 negara anggota dan Taekwondo telah dipraktekan
oleh lebih dari 50 juta orang diseluruh penjuru dunia, dan angka ini masih
terus bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer.
Taekwondo telah dipertandingkan diberbagai pertandingan multi even diseluruh
dunia , dan Taekwondo telah dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic
Games 1988 Seoul dan telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di
Olympic Games 2000, Sydney.
Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah
raga bela diri korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional
Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga
dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan
dengan kaki”; Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi,
Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan dan kaki” atau
“jalan” atau “cara kaki dan kepalan”. Popularitas taekwondo telah menyebabkan
seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri
lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olah
raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai
organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan
dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki
yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu
pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah
yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan
melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi
beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang
menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak
menekankan grappling (pergulatan).
Taekwondo ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di
dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade. Taekwondo di Indonesia semakin
populer sejak dipromosikan secara besar-besaran oleh Saseong Nim Daxon Joetandi
(Dan VII Kukkiwon), seorang bankir profesional yang terkenal sebagai pemegang
sabuk hitam termuda di Indonesia sejak berumur 7 tahun.
Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai
bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari
teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara
berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang
dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan
kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan.
Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan
samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan
mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali
dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup
suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi
pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).
Taekwondo
Merupakan salah satu seni beladiri yang berasal dari negara Korea yang
mengajarkan keahlian fisik untuk bertarung, kemudian juga mengajarkan
kedisiplinan dengan melatih tubuh dan pikiran.
Secara
bahasa, Taekwondo berasal dari kata “Tae”,
“Kwon” dan kata “Do”. Tae berarti
kaki atau bisa juga diartikan dengan langkah kemudian kata
“Kwon” berarti tinjuan, pukulan dengan tangan
dan kata “Do” yang berarti cara atau seni.
Apabila ketiga kata tersebut disatukan maka ada dua konsep yang bisa kita lihat
dalam taekwondo yaitu:
1.
Taekwondo adalah suatu cara dalam menggunakan tangan dan kaki atau seluruh
organ tubuh yang dapat mengartikan pukulan dan tendangan.
2.
Taekwondo merupakan suatu cara untuk mengontrol atau melawan dengan tenang demi
menjaga perdamaian.
Atau
dengan kata lain Taekwondo merupakan suatu usaha atau cara yang bisa dilakukan
untuk mencegah atau menahan terjadinya perkelahian agar kedamaian dapat
tercipta di muka bumi ini.
Taekwondo
telah dikembangkan selama 5000 tahun sejarah korea dengan penyebutan yang
beragam. Di korea taekwondo awalnya dikenal sebagai seni beladiri yang disebut
“Subak” atau “Taekkyon” dan dikemabangkan sebagai cara untuk melatih tubuh dan
pikiran dalam masa kerajaan kuno dari Koguryo dengan nama Sunbae. Pada masa
Shila, ini menjadi tulangpunggung dari Hwarangdo yang bertujuan untuk mengkader
pemimpin-pemimpin negeri.
Perkembangan Taekwondo di masa sekarang
Taekwondo
sebenarnya mirip degan seni beladiri lain di negara-negara timur. Karena
perkembangan dari aliran-alirannya, taekwondo memiliki keungggulan dan
perbedaan gaya dari seni beladiri yang sudah ada seperti di korea, jepang dan
china.
Taekwondo sangat berbeda dengan seni beladiri yang
lainnya.
Pertama, secara fisik
gerakan-gerakan taekwondo sangat dynamis.
Kedua,prinsip
gerakan-gerakannya berhubungan dengan pikiran dan kehidupan sebagai satu
kesatuan. Ketiga, taekwondo memiliki banyak sikap yang dinamis
dari cara pandang yang lain.
Saat ini taekwondo telah menjadi seni beladiri modern
yang menampilkan keindahan-keindahan serta kelenturan gerakan yang sangat
atratctive.
Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada tahun 70-an ,
dimulai aliran Taekwondo yang berafiliasi ke ITF ( International
Taekwondo Federation ) yang pada waktu itu bermarkas besar di Toronto
Kanada, aliran ini dipimpin dan dipelopori oleh Gen. Choi Hong Hi,
kemudian berkembang juga aliran Taekwondo yang berafiliasi ke WTF (
The World Taekwondo Federation ) yang berpusat di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan
dgn Presiden Dr. Un Yong Kim .
Pada waktu itu, di Indonesia kedua aliran ini yang masing - masing mempunyai
organisasi ditingkat nasional yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia ( PTI )
yg berafiliasi ke ITF dipimpin oleh Letjen. Leo Lopolisa dan Federasi
Taekwondo Indonesia ( FTI ) yg berafiliasi ke WTF dipimpin oleh Marsekal
Muda Sugiri .
Atas kesepakatan bersama dan melihat prospek perkembangan didunia olahraga
International dan Nasional , maka Musyawarah Nasional Taekwondo pada Tanggal 28
maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut, menjadi
organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia dan dipimpin oleh Leo
Lopolisa sebagai Ketua Umumnya, sedangkan struktur organisasi ditingkat
nasionalnya disebut PBTI ( Pengurus Besar Taekwondo Indonesia ) dan
berpusat di Jakarta.
Munas Taekwondo Indonesia I pada Tanggal 17 - 18 September 1984 menetapkan Letjen.
Sarwo Edhie Wibowo ( Alm. ) sebagai Ketua Umum Taekwondo Indonesia periode
1984 - 1988, maka era baru Taekwondo Indonesia yang bersatu dan kuat dimulai.
Selanjutnya Taekwondo Indonesia sempat dipimpin oleh Soeweno, Harsudiyono
Hartas, dan sekarang oleh Letjen ( Mar ) Suharto.
Kini Taekwondo Indonesia telah berkembang di seluruh propinsi di Indonesia dan
diikuti aktif oleh lebih dari 200.000 anggota , angka ini belum termasuk yang
tidak secara aktif berlatih. Taekwondo telah dipertandingkan sebagai cabang
olahraga resmi di arena PON. Beberapa atlet yang pernah berjaya membela negara
di event International antara lain seperti : Budi Setiawan, Rahmi Kurnia,
Siauw Lung, Yefi Triaji, Lamting , Yeni Latif, Dirk Richard, dan
sebagainya. dimasa Thn 1986 s/d Thn. 1993 .
Pada generasi berikutnya antara lain seperti Yuana Wangsa Putri yang
mewakili Indonesia di even Olympic Games 2000, Sidney dan Ika Dian Fitria
yang berhasil meraih medali emas Kejuaraan Dunia Yunior pada November 2000.
Tiga materi dalam latihan
- Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan
dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang
imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian
gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat
dan cara pandang bangsa Korea.
- Kyukpa
atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai
sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan
tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu,
batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan
tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
- Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan
teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling
mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.
Filosofi Sabuk pada
Taekwondo
- Putih
melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan. Di sini
para taekwondoin mempelajari jurus dasar (gibon) 1
- Kuning
melambangkan bumi,disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan
kuat.Mempelajari gibon 2 dan 3. Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke
sabuk kuning strip hijau terlebih dahulu.
- Hijau melambangkan
hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai
ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 2). Sebelum naik ke sabuk biru
biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dahulu.
- Biru
melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi
arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita
pelajari.(mempelajari taeguk 4). Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke
sabuk biru strip merah terlebih dahulu.
- Merah
melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang
lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan
kita.(mempelajari taeguk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk
merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah
tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti
denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.
- Hitam
melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan penguasaan
diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1
hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta.
Tingkatan dalam Taekwondo.
- Dalam taekwondo, level setiap
taekwondoin menggunakan istilah "GEUP"
yang memiliki unit pengukurannya dari 10 hingga 1. Selain tingkatan
dengan geup tersebut secara simbolik dapat diketahui geup seorang
taekwondoin dengan melihat sabuk yang dikenakan. Karena setiap geup
diwakili dengan warna sabuk yang berbeda. Berikut urutan-urutan level
yang diterapkan dalam taekwondo.
Ø
Geup 10 - Menggunakan sabuk berwarna putih
Ø
Geup 09 - Menggunakan Sabuk berwarna kuning
Ø
Geup 08 - Menggunakan Sabuk berwarna kuning strip
hijau
Ø
Geup 07 - Menggunakan Sabuk berwarna hijau
Ø
Geup 06 - Menggunakan Sabuk berwarna hijau strip
biru
Ø
Geup 05 - Menggunakan Sabuk berwarna biru
Ø
Geup 04 - Menggunakan Sabuk berwarna biru strip
merah
Ø
Geup 03 - Menggunakan Sabuk berwarna merah
Ø
Geup 02 - Menggunakan Sabuk berwarna merah dengan 1
strip hitam
Ø
Geup 01 - Menggunakan Sabuk berwarna merah dengan 2
strip hitam
- Setelah geup 01 sudah tidak
menggunakan istilah geup lagi tapi berubah dengan istilah DAN. Saat
menyandang level DAN sabuk yang digunakan berwarna hitam. Untuk DAN sendiri
memiliki beberapa tingkatan dimana tingkatannya juga menggunakan angka
dari 1 - 9. Perbedaannya dengan geup adalah metoda penghitungannya. Jika
geup dimulai dari bilang besar ke kecil sedangkan DAN dimulai dari
perhitungan kecil ke besar.
Ø
DAN I (Il DAN) - Menggunakan sabuk berwarna Hitam
Ø
DAN II (Yi DAN)- Menggunakan sabuk berwarna hitam
dengan 1 strip berwarna putih
Ø
DAN III (Sam DAN) - Menggunakan sabuk berwarna hitam
dengan 2 strip berwarna putih
Ø
DAN IV (Sa DAN)- Menggunakan sabuk berwarna hitam
dengan 3 strip berwarna putih
Ø
DAN V (Oh DAN)- Menggunakan sabuk berwarna hitam dengan 4 strip berwarna
putih
Ø
DAN VI (Yuk DAN)- Menggunakan sabuk berwarna hitam
dengan 5 strip berwarna putih
Ø
DAN VII (Chil DAN)- Menggunakan sabuk berwarna hitam
dengan 6 strip berwarna putih
Ø
DAN VIII (Pal DAN)- Menggunakan sabuk berwarna hitam
dengan 7 strip berwarna putih
Ø
DAN IX (Gu DAN)- Menggunakan sabuk berwarna hitam
dengan 8 strip berwarna putih
- Untuk
DAN I s/d DAN V disebut sebagai
"Yudanja" atau "Master" sedangkan DAN VI s/d DAN
IX disebut sebagai "Kudanja"
atau "GrandMaster"
- Secara
normal tingkatan DAN, tidak ada DAN setelah DAN IX,
tetapi Kukkiwon sebagai organisasi
yang menerbitkan Sertifikat DAN hanya menerbitkan 5 lembar Sertifikat DAN X untuk
orang-orang yang memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap
pengembangan taekwondo di dunia seperti Haeng
Ung Lee dan Un Yong Kim.
Terminologi Taekwondo
- Sabeum
= Instruktur
- Sabeum
Nim = Instruktur Kepala
- Seonbae
= Senior
- Hubae
= Junior
- Tae
Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
- Muknyeom
= Meditasi
- Dobok
= Seragam Tae Kwon Do
- Ti
= Sabuk Latihan
- Oen
= Kiri
- Oreon
= Kanan
- Joonbi
= Siap
- Sijak
= Mulai (Tanpa Komando(biasa dilakukan di poomse))
- Kalryeo
= Stop
- Keysok
= Lanjutkan
- Keuman
= Selesai
- A
Nee = Tidak
- Yee
= Ya
- Eolgol
= Sasaran atas
- Moumtong
= Sasaran tengah
- Arae
= Sasaran bawah
- Kyungrye
= Hormat
- Chariot
= Mempersiapkan diri
- Nici=
Sekian
- Belci
ki manisi = Tempat istirahat
- Menicip
= Pengawas taekwondo
- Dobeon
= Dua kali
- Sambeon
= Tiga kali
- Illjang
= Satu
- Yeejang
= Dua
- Samjang
= Tiga
- Sahjang
= Empat
- Ohjang
= Lima
- Yukjang
= Enam
- Chiljang
= Tujuh
- Paljang
= Delapan
Pukulan, Tendangan, dan
Tangkisan
Pukulan (Jireugi )
- Yeop
Jireugi = Pukulan Samping
- Chi
Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
- Dolryeo
Jireugi = Pukulan Mengait
- Pyojeok
Jireugi = Pukulan Dengan Sasaran
- Momtong
jireugi = Pukulan mengarah ke tengah
(pukulan mengarah ke ulu hati)
- Are
jireugi = Pukulan ke bawah
- Oreon
jireugi = Pukulan dengan tangan kanan
yang dilakukan sambil menendang (ap chagi)
- Eolgol
jireugi = Pukulan ke atas (pukulan
mengarah ke kepala)
- Hengek = Menunduk
- Ap
Chumbi = siap
- Tumbuh
jireugi = tumbuh noh
Tendangan ( Chagi )
- Ap
Chagi = Tendangan depan
- Dollyo
Chagi = Tendangan dari arah samping
- Yeop
Chagi = Tendangan samping
menggunakan pisau kaki
- Dwi
Chagi = Tendangan belakang
- Twieo
Dwi Chagi = Tendangan belakang yang
dilakukan sambil melompat
- Twieo
Yeop Chagi = Tendangan samping yang
dilakukan sambil melompat
- Goley
chagi = Tendangan ganda
- Sip
Chagi An Chagi = Tendangan yang dilakukan
sambil melompat dan tangkisan aremaki
- Penriyti
Chagi = Tendangan keliling.
- Dwi
Hurigi = Tendangan berputar melalui
belakang.
- Del'o
chigi = Tendangan mencangkul ke arah
kepala menggunakan tumit
- Aidan
dollyo chagi = Tendangan ke arah perut
menggunakan kaki depan
Tangkisan ( Magi )
- Aremagi
= Tangkisan ke arah bawah untuk
menangkis tendangan
- Eolgol
Ceceumagi = Tangkisan ke arah kepala
- Bakat
Momtong Bakat Magi =
Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
- Bakat
Momtong An Magi = Tangkisan dari arah dalam
menggunakan bagian luar lengan bawah.
- An
Magi = Tangkisan dari arah luar.
- Bina
Magi an magi = Tangkisan yang dimulai dari
lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
- An
palmok montong bakat magi =
Tangkisan ke arah lengan bawah
Manfaat Tae Kwon Do
Taekwondo adalah salah salah satu cara untuk meningkatkan kedisiplinan, hal ini
terbuti dari latihan yang tepat waktu, dan selalu konsentrasi dalam
mendengarkan aba- aba dari sabeum (pelatih). Selain itu juga dalam Taekwondo
kita juga diajari untuk melakukan gerakan yang telah ditentukan dan dilarang
untuk coba- coba gerakan yang belum diajarkan hal ini disebabkan karena untuk
meminimalkan resiko cedera.
selain disiplin dalam Taekwondo juga diajarkan untuk bersikap saling
menghormati. hal ini tertulis dalam janji Taekwondo Indonesia nomor 3 yang
berbunyi "Menghormati Pengurus, Pelatih dan sesama Taekwondoin dalam
mengembangkn Taekwondo Indonesia". akan tetapi semua itu kembali kepada
orang yang melakukannya, apabila bersungguh-sungguh dalam mengikuti Taekwondo
maka akan mendapatkan hasil yang maksimal, begitu pula sebaliknya apabila kita
hanya coba- coba maka tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan.
Pada dasarnya Taekwondo bertujuan untuk mencapai:
1. Budi pekerti
2. Kejujuran
3. Ketabahan
4. Penguasaan diri
5. Semangat pantang menyerah.
Tata Tertib Taekwondo
Indonesia
Tata tertib Taekwondo Indonesia yang harus dipatuhi oleh seluruh Taekwondoin
yaitu:
1. Bilamana anda memasuki Do Jang berikanlah hormat kepada:
a. Lambang Taekwondo Indonesia/Do Jang tempat berlatih
b. Instruktur/pelatih
c. Senior/sesame Taekwondoin
d. Saat meninggalkan Do Jang
2. Bilamana anda hendak berlatih, masuklah Do Jang dan duduk/
bersikaplah dengan sopan sampai pelatih dating. Jangan meninggalakan Do Jang
tanpa seizing pelatih.
3. Jangan mengenakan sepatu, merokok, mengunyah makanan/
permen, tertawa keras dan berkata- kata kotor di dalam Do Jang.
4. Pada saat berlatih, kenakanlah Do Bok yang bersih dan
janganlah mengenakan perhiasan seperti: arloji, kalung, gelang, dan cincin.
5. Bilamana anda bermaksud menemui pelatih, hormatlah
terlebih dahulu kemudian sampaikanlah maksud anda denga sopan dan berikanlah
hotmat setelah keperluan anda selesai.
6. Bilamana anda menemui kesulitan dalam berlatih dan anda
memerlukan bimbingan dari pelatih, sampaikanlah kesulitan anda denagn sopan,
sederhana dan jelas. Jangan suruh pelatih anda untuk mendemonstrasikan atau
melakukan suatu hal, tetapi cukup jelaskan bahwa anda
>>>BACK TO